Lebih Jauh tentang EQ

Emotional Quotient (EQ) adalah ketrampilan untuk mengenali dan mengelola perasaan dan emosi diri sendiri maupun orang lain. Dalam konteks pekerjaan, EQ adalah keberanian mengakui kelemahan dan kesalahan diri sendiri, kemampuan membuat komitmen, berani bertanggung jawab atau peka terhadap masalah dan ketidakpuasan bawahan, untuk segera mengambil langkah pemecahannya. EQ adalah kemampuan mengambil keputusan berdasarkan keseimbangan aspek emosional dan rasional, membuat keputusan yang manusiawi, namun tetap tegas dan sesuai aturan. EQ adalah kemampuan mengatasi konflik dan ketidakselarasan antar anggota kelompok kerja Anda.

Kecerdasan Emosional bukan...

EQ bukan berarti harus selalu bersikap baik terhadap semua orang. Bukan pula selalu membuat keputusan yang populer di mata karyawan. EQ yang tinggi tidak otomatis menjadikan Anda Mr. Personality.

Kompetensi Emosional

Dalam lingkup dunia kerja, Kompetensi Emosional adalah ketrampilan yang "menterjemahkan" ketrampilan untuk mengenali dan mengelola emosi, menjadi suatu tingkah laku nyata dalam melakukan suatu tindakan yang melibatkan perasaan dan emosi seseorang. Sebagai contoh, Empati diwujudkan menjadi sikap costumer oriented, menghargai usul dan masukan bawahan, dan memberikan saran serta solusi secara objektif dan profesional.

Memiliki taraf kecerdasan emosional yang tinggi tidak cukup menjamin Anda berhasil dalam pekerjaan. Anda mungkin sudah peka terhadp perasaan Anda dan rekan kerja Anda, namun tanpa tingkah laku dan prestasi kerja nyata dalam pekerjaan, karir Anda mungkin terhambat, karena ketidakmampuan Anda dalam menyiasati emosi Anda dalam bekerja.

EQ adalah bakat atau potensi, sedangkan Kompetensi Emosional adalah tingkah laku dan prestasi kerja seseorang. Seseorang yang memiliki bakat bermain sepakbola dan memiliki postur tubuh yang mendukung, tidak menjamin ia akan menjadi seorang pemain sebagai bola yang andal. Teknik bermain yang benar dan pengalaman bertanding yang cukuplah yang dapat membuatnya menjadi pemain sepakbola yang ulung.

Nah, apabila Anda ingin menjadi "kapten" yang andal dalam organisasi Anda, Anda pun perlu sungguh-sungguh mempelajari teknik meningkatkan kompetensi emosional Anda, dan berlatih yang cukup agar Anda dapat menjadi orang yang kompeten secara emosional.

Secara garis besar, kompetensi emosional dibagi menjadi 2 kelompok besar: kompetensi personal dan kompetensi interpersonal. Mirip dengan konsep manusia efektif dari Stephen Covey, seseorang yang menguasai kompetensi personal akan menjadi manusia yang mandiri (independen), dan kompetensi interpersonal akan menjadikannya manusia yang mampu menghargai prinsip saling ketergantungan (interdependen). Hanya manusia yang mandiri dan saling menghargai saling ketergantungan-lah yang dapat menjadi manusia yang efektif dan berhasil dalam pekerjaannya. Kami yakin, kita semua pasti ingin mencapai taraf tersebut.

No Response to "Lebih Jauh tentang EQ"

Posting Komentar

Silahkan Masukkan komentar anda yah... :D


Cari disini

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes